Monday, October 17, 2011

Majalah Biar Betul: Misteri Melayu Bahagian 2: Keris Purba Melayu

Majalah Biar Betul: Misteri Melayu Bahagian 2: Keris Purba Melayu: The Star bertarikh 26 Sept 2003, keris purba yang ditemui di Okinawa,Jepun THE STAR : By : Devid rajah, OKINAWA: An ancient blade of a...

Thursday, May 12, 2011

Wasiat Imam Syafie

SEBELUM Imam Syafie pulang ke rahmatullah, beliau sempat berwasiat kepada para muridnya dan umat islam seluruhnya.

Berikut ialah kandungan wasiat tersebut:

"Barangsiapa yang ingin meninggalkan dunia dalam keadaan selamat maka hendaklah ia mengamalkan sepuluh perkara."


PERTAMA: HAK KEPADA DIRI.
Iaitu: Mengurangkan tidur, mengurangkan makan, mengurangkan percakapan dan berpada-pada dengan rezeki yang ada.


KEDUA: HAK KEPADA MALAIKAT MAUT
Iaitu: Mengqadhakan kewajipan-kewajipan yang tertinggal, mendapatkan kemaafan dari orang yang kita zalimi, membuat persediaan untuk mati dan merasa cinta kepada Allah.


KETIGA : HAK KEPADA KUBUR
Iaitu : Membuang tabiat suka menabur fitnah, membuang tabiat kencing merata-rata, memperbanyakkan solat Tahajjud dan membantu orang yang dizalimi.


KEEMPAT: HAK KEPADA MUNKAR DAN NAKIR
Iaitu : Tidak berdusta, berkata benar, meninggalkan maksiat dan nasihat menasihati.


KELIMA : HAK KEPADA MIZAN (NERACA TIMBANGAN AMAL PADA HARI KIAMAT)
Iaitu : Menahan kemarahan, banyak berzikir, mengikhlaskan amalan dan sanggup menanggung kesusahan.


KEENAM : HAK KEPADA SIRAT (TITIAN YANG MERENTANGI NERAKA PADA HARI AKHIRAT)
Iaitu : Membuang tabiat suka mengumpat, bersikap warak, suka membantu orang beriman dan suka berjemaah.


KETUJUH : HAK KEPADA MALIK (PENJAGA NERAKA)
Iaitu : Menangis lantaran takutkan Allah SWT, berbuat baik kepada ibu bapa, bersedekah secara terang-terangan serta sembunyi dan memperelok akhlak.


KELAPAN : HAK KEPADA RIDHWAN (MALAIKAT PENJAGA SYURGA)
Iaitu : Berasa redha dengan Qadha' Allah, bersabar menerima bala, bersyukur ke atas ni'mat Allah dan bertaubat dari melakukan maksiat.


KESEMBILAN : HAK KEPADA NABI SAW
Iaitu : Berselawat ke atas baginda, berpegang dengan syariat, bergantung kepada as-Sunnah (Hadith), menyayangi para sahabat, dan bersaing dalam mencari keredhaan Allah.


KESEPULUH : HAK KEPADA ALLAH SWT
Iaitu : Mengajak manusia ke arah kebaikan, mencegah manusia dari kemungkaran, menyukai ketaatan dan membenci kemaksiatan.

Moga ada manfaat

Wednesday, April 6, 2011

10 Rahasia Sukses Orang – Orang Jepang

10 Rahasia Sukses Orang – Orang Jepun
(dipetik daripada blog: Me and Confutius)



1. Kerja Keras

Sudah menjadi rahasia umum bahwa bangsa Jepang adalah pekerja keras. Rata-rata jam kerja pegawai di Jepang adalah 2450 jam/tahun, sangat tinggi dibandingkan dengan Amerika (1957 jam/tahun), Inggris (1911 jam/tahun), Jerman (1870 jam/tahun), dan Perancis (1680 jam/tahun).

Seorang pegawai di Jepang bisa menghasilkan sebuah mobil dalam 9 hari, sedangkan pegawai di negara lain memerlukan 47 hari untuk membuat mobil yang bernilai sama.

Seorang pekerja Jepang boleh dikatakan bisa melakukan pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh 5-6 orang. Pulang cepat adalah sesuatu yang boleh dikatakan “agak memalukan” di Jepang, dan menandakan bahwa pegawai tersebut termasuk “yang tidak dibutuhkan” oleh perusahaan.


2. Malu
Malu adalah budaya leluhur dan turun temurun bangsa Jepang. Harakiri (bunuh diri dengan menusukkan pisau ke perut) menjadi ritual sejak era samurai, yaitu ketika mereka kalah dan pertempuran.

Masuk ke dunia modern, wacananya sedikit berubah ke fenomena “mengundurkan diri” bagi para pejabat (mentri, politikus, dsb) yang terlibat masalah korupsi atau merasa gagal menjalankan tugasnya.

Efek negatifnya mungkin adalah anak-anak SD, SMP yang kadang bunuh diri, karena nilainya jelek atau tidak naik kelas.

Karena malu jugalah, orang Jepang lebih senang memilih jalan memutar daripada mengganggu pengemudi di belakangnya dengan memotong jalur di tengah jalan. Mereka malu terhadap lingkungannya apabila mereka melanggar peraturan ataupun norma yang sudah menjadi kesepakatan umum.


3. Hidup Hemat
Orang Jepang memiliki semangat hidup hemat dalam keseharian. Sikap anti konsumerisme berlebihan ini nampak dalam berbagai bidang kehidupan.

Di masa awal mulai kehidupan di Jepang, mungkin kita sedikit heran dengan banyaknya orang Jepang ramai belanja di supermarket pada sekitar jam 19:30.

Selidik punya selidik, ternyata sudah menjadi hal yang biasa bahwa supermarket di Jepang akan memotong harga sampai separuhnya pada waktu sekitar setengah jam sebelum tutup. Seperti diketahui bahwa Supermarket di Jepang rata-rata tutup pada pukul 20:00.


4. Loyalitas
Loyalitas membuat sistem karir di sebuah perusahaan berjalan dan tertata dengan rapi. Sedikit berbeda dengan sistem di Amerika dan Eropa, sangat jarang orang Jepang yang berpindah-pindah pekerjaan.

Mereka biasanya bertahan di satu atau dua perusahaan sampai pensiun. Ini mungkin implikasi dari Industri di Jepang yang kebanyakan hanya mau menerima fresh graduate, yang kemudian mereka latih dan didik sendiri sesuai dengan bidang garapan (core business) perusahaan.


5. Inovasi
Jepang bukan bangsa penemu, tapi orang Jepang mempunyai kelebihan dalam meracik temuan orang dan kemudian memasarkannya dalam bentuk yang diminati oleh masyarakat.
Menarik membaca kisah Akio Morita yang mengembangkan Sony Walkman yang melegenda itu. Cassete Tape tidak ditemukan oleh Sony, patennya dimiliki oleh perusahaan Phillip Electronics.

Tapi yang berhasil mengembangkan dan membundling model portable sebagai sebuah produk yang booming selama puluhan tahun adalah Akio Morita, founder dan CEO Sony pada masa itu.

Sampai tahun 1995, tercatat lebih dari 300 model walkman lahir dan jumlah total produksi mencapai 150 juta produk.

Teknik perakitan kendaraan roda empat juga bukan diciptakan orang Jepang, patennya dimiliki orang Amerika. Tapi ternyata Jepang dengan inovasinya bisa mengembangkan industri perakitan kendaraan yang lebih cepat dan murah.


6. Pantang Menyerah

Sejarah membuktikan bahwa Jepang termasuk bangsa yang tahan banting dan pantang menyerah. Puluhan tahun dibawah kekaisaran Tokugawa yang menutup semua akses ke luar negeri, Jepang sangat tertinggal dalam teknologi.

Ketika restorasi Meiji (meiji ishin) datang, bangsa Jepang cepat beradaptasi dan menjadi fast-learner. Kemiskinan sumber daya alam juga tidak membuat Jepang menyerah.

Tidak hanya menjadi pengimpor minyak bumi, batubara, biji besi dan kayu, bahkan 85% sumber energi Jepang berasal dari negara lain termasuk Indonesia . Kabarnya kalau Indonesia menghentikan pasokan minyak bumi, maka 30% wilayah Jepang akan gelap gulita.

Rentetan bencana terjadi di tahun 1945, dimulai dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki , disusul dengan kalah perangnya Jepang, dan ditambah dengan adanya gempa bumi besar di Tokyo, ternyata Jepang tidak habis.

Dalam beberapa tahun berikutnya Jepang sudah berhasil membangun industri otomotif dan bahkan juga kereta cepat (shinkansen).

Mungkin cukup menakjubkan bagaimana Matsushita Konosuke yang usahanya hancur dan hampir tersingkir dari bisnis peralatan elektronik di tahun 1945 masih mampu merangkak, mulai dari nol untuk membangun industri sehingga menjadi kerajaan bisnis di era berikutnya.
Akio Morita juga awalnya menjadi tertawaan orang ketika menawarkan produk Cassete Tapenya yang mungil ke berbagai negara lain. Tapi akhirnya melegenda dengan Sony Walkman-nya.

Yang juga cukup unik bahwa ilmu dan teori dimana orang harus belajar dari kegagalan ini mulai diformulasikan di Jepang dengan nama shippaigaku (ilmu kegagalan).


7. Budaya Baca

Jangan kaget kalau Anda datang ke Jepang dan masuk ke densha (kereta listrik), sebagian besar penumpangnya baik anak-anak maupun dewasa sedang membaca buku atau koran.
Tidak peduli duduk atau berdiri, banyak yang memanfaatkan waktu di densha untuk membaca. Banyak penerbit yang mulai membuat man-ga (komik bergambar) untuk materi-materi kurikulum sekolah baik SD, SMP maupun SMA.

Pelajaran Sejarah, Biologi, Bahasa, dsb disajikan dengan menarik yang membuat minat baca masyarakat semakin tinggi. Budaya baca orang Jepang juga didukung oleh kecepatan dalam proses penerjemahan buku-buku asing (bahasa inggris, perancis, jerman, dsb).

Konon kabarnya legenda penerjemahan buku-buku asing sudah dimulai pada tahun 1684, seiring dibangunnya institute penerjemahan dan terus berkembang sampai jaman modern. Biasanya terjemahan buku bahasa Jepang sudah tersedia dalam beberapa minggu sejak buku asingnya diterbitkan.


8. Kerjasama Kelompok

Budaya di Jepang tidak terlalu mengakomodasi kerja-kerja yang terlalu bersifat individualistik. Termasuk klaim hasil pekerjaan, biasanya ditujukan untuk tim atau kelompok tersebut.

Fenomena ini tidak hanya di dunia kerja, kondisi kampus dengan lab penelitiannya juga seperti itu, mengerjakan tugas mata kuliah biasanya juga dalam bentuk kelompok.

Kerja dalam kelompok mungkin salah satu kekuatan terbesar orang Jepang. Ada anekdot bahwa “1 orang professor Jepang akan kalah dengan satu orang professor Amerika, namun 10 orang professor Amerika tidak akan bisa mengalahkan 10 orang professor Jepang yang berkelompok”.

Musyawarah mufakat atau sering disebut dengan “rin-gi” adalah ritual dalam kelompok. Keputusan strategis harus dibicarakan dalam “rin-gi”.


9. Mandiri

Sejak usia dini anak-anak dilatih untuk mandiri. Bahkan seorang anak TK sudah harus membawa 3 tas besar berisi pakaian ganti, bento (bungkusan makan siang), sepatu ganti, buku-buku, handuk dan sebotol besar minuman yang menggantung di lehernya.

Di Yochien setiap anak dilatih untuk membawa perlengkapan sendiri, dan bertanggung jawab terhadap barang miliknya sendiri. Lepas SMA dan masuk bangku kuliah hampir sebagian besar tidak meminta biaya kepada orang tua.

Biasanya mereka mengandalkan kerja part time untuk biaya sekolah dan kehidupan sehari-hari. Kalaupun kehabisan uang, mereka “meminjam” uang ke orang tua yang nantinya akan mereka kembalikan di bulan berikutnya.


10. Jaga Tradisi & Menghormati Orang Tua

Perkembangan teknologi dan ekonomi, tidak membuat bangsa Jepang kehilangan tradisi dan budayanya. Budaya perempuan yang sudah menikah untuk tidak bekerja masih ada dan hidup sampai saat ini.

Budaya minta maaf masih menjadi reflek orang Jepang. Kalau suatu hari Anda naik sepeda di Jepang dan menabrak pejalan kaki, maka jangan kaget kalau yang kita tabrak malah yang minta maaf duluan.

Sampai saat ini orang Jepang relatif menghindari berkata “tidak” apabila mendapat tawaran dari orang lain. Jadi kita harus hati-hati dalam pergaulan dengan orang Jepang karena “hai” belum tentu “ya” bagi orang Jepang.

Pertanian merupakan tradisi leluhur dan aset penting di Jepang. Persaingan keras karena masuknya beras Thailand dan Amerika yang murah, tidak menyurutkan langkah pemerintah Jepang untuk melindungi para petaninya.

Kabarnya tanah yang dijadikan lahan pertanian mendapatkan pengurangan pajak yang signifikan, termasuk beberapa insentif lain untuk orang-orang yang masih bertahan di dunia pertanian. Pertanian Jepang merupakan salah satu yang tertinggi di dunia

Saturday, March 19, 2011

Petua Menjadi Pelajar Cemerlang Menurut Al-Quran


Dipetik daripada: I Luv Islam.Com
Anda inginkan petua-petua untuk menjadi pelajar cemerlang walau di mana sahaja anda berada?
Apa kata kita renungkan kembali beberapa petua atau tips kejayaan yang telah Allah SWT titipkan di permulaan surah Al-Mu'minun, surah yang ke-23 di dalam lembaran Al-Quran.
01.Keyakinan, kepercayaan and keimanan kepada Allah SWT 
"Sesungguhnya berjayalah orang-orang yang beriman." [23:1]
Iman dan kejayaan disebut oleh Allah SWT dalam ayat yang sama. Maka imanlah faktor utama kejayaan. Dan keyakinan yang tinggi inilah yang akan melahirkan sikap positif yang bakal disebutkan dibawah.
02.Fokus, bersungguh-sungguh, sepenuh hati
"iaitu orang-orang yang khusyuk dalam solatnya." [23:2]
Lakukan satu-satu perkara dalam satu-satu masa. Jangan mencapah dan melayang fikiran ke sana ke mari. Lakukan dengan sepenuh hati, bukan sambil lewa.
03.Prioriti. Mengutamakan apa yang utama.
"dan orang-orang yang menjauhkan diri dari lagha (perbuatan dan perkataan yang tidak berguna)." [23:3]
Kebiasaannya dalam menghadapi musim peperiksaan yang penuh tekanan, kita cenderung untuk berehat dan menenangkan minda dengan hiburan, menonton drama, bersembang di Facebook dan seumpanya sehinggakan selalu sahaja melebihi daripada masa rehat yang telah kita peruntukkan. 
Sebaik-baiknya kita mengoptimumkan penggunaan masa untuk belajar, dan mengisi masa rehat kita dengan perkara-perkara yang berfaedah seperti membasuh, melipat atau menggosok baju, bersenam untuk melancarkan perjalanan darah di dalam badan dan bermacam-macam lagi yang anda sendiri lebih sedia maklum.
Namun, sebaik-baiknya kita gunakan masa rehat itu untuk mengambil wudu', melakukan solat sunat dan membaca Al-Quran. InsyaAllah apabila kita lebih rapat dengan Allah SWT, jiwa kita akan lebih tenang dan ia akan banyak membantu dalam usaha kita mengulangkaji pelajaran.
Kita dikehendaki menghindarkan diri dari perbuatan mengumpat pensyarah/guru kerana perkara-perkara sebegini tidak mendatangkan faedah kepada masa depan anda, tidak menambahkan markah untuk kertas peperiksaan yang bakal/telah diduduki, malah boleh mendatangkan dosa dan kemurkaan Allah SWT.
04.Prihatin sesama kita
"dan orang-orang yang menunaikan zakat." [23:4]
Walaupun sedang berada di saat-saat genting, janganlah kita bersikap terlalu mementingkan diri, dan mengabaikan kawan-kawan yang lebih susah di sekeliling kita. Kongsilah apa yang termampu, samada ilmu, kertas-kertas soalan tahun lepas dan lain-lain. Sharing is caring.
05.Jaga hubungan antara lelaki dan perempuan
"dan orang-orang yang menjaga kehormatannya. kecuali terhadap isteri-isteri mereka, atau hamba yang mereka miliki, maka mereka (isteri dan hamba) dalam hal ini tiada tercela. Sesiapa yang mencari dibalik itu, mereka itulah orang-orang yang melampaui batas." [23:5,6,7]
Janganlah kita menggunakan alasan belajar untuk melanggari batas-batas pergaulan antara lelaki dan perempuan ajnabi, misalnya dengan studi berdua-duan, kemudian pulang ke rumah berpimpin tangan, atau asal tertekan je mesti nak bergayut atau berchatting dengan kawan lelaki/perempuan anda.
Padahal Allah SWT kan sentiasa ada, sentiasa melindungi dan sentiasa menolong jika kita mencari dan meminta pada-Nya.
06.Jujur, amanah
" dan orang-orang yang memelihara amanah-amanah dan janjinya."[23:8]
Bukankah kita telah berjanji dengan pihak penaja dan ibu bapa kita untuk belajar bersungguh-sungguh? Lebih penting lagi, bukankah kita telah berjanji dengan Allah SWT untuk memanfaatkan peluang kehidupan sebagai seorang pelajar yang telah dipinjamkan-Nya kepada kita sebagai medan untuk kita mengutip ilmu, pengalaman dan pahala buat bekalan di akhirat sana?
Elakkan menipu ketika peperiksaan. Andai penjaga peperiksaan meminta kita berhenti menulis kerana masa sudah tamat, jangan pula kita terus menulis. Sebaliknya sebutlah "Bismillahi tawakkaltu 'ala Allahi wala haula wala quwwata illa billahil 'azim."
07.Tepati waktu
"dan orang-orang yang memelihara solatnya." [23:9]
Konsep yang boleh diambil dalam konteks kehidupan seorang pelajar Muslim ialah supaya sentiasa belajar dengan berdisiplin, menepati masa, tidak berlengah-lengah, menjaga kualiti dan produktiviti harian kita. Jika sebelum ini kita diingatkan supaya berhenti menulis apabila tamat masa peperiksaan, kita juga perlu memulakan perjuanganan kita dalam pelajaran dan peperiksaan seawal yang mungkin. Memelihara solat lima kali sehari setiap hari juga mengajar kita untuk tidak berputus asa atau berpatang arang di pertengahan jalan.
Namun janganlah kita hanya mengaplikasikan konsep-konsep ini untuk akademik semata-mata. Penekanan utama dalam ayat tersebut supaya kita menjaga hubungan kita dengan Allah SWT kerana kita akan kembali mengadap-Nya dengan amal-amal kita, bukan dengan berapa gulung ijazah yang berjaya kita perolehi. Belajar dan ijazah hanyalah alat untuk kita mencapai keredhaan Allah SWT dan merebut peluang mewarisi syurga-Nya

Tuesday, February 22, 2011

P&P dan Aktiviti Ko-Kurikulum Melalui Pendekatan Bertema

Mengimbas kembali apa yang telah dilakukan terutama yang membabitkan hal kerjaya ( P&P dan Ko-Kurikulum) rupa-rupanya tanpa disedari aku telah melakukan sesuatu.  Memang pada mulanya (walaupun sedar apa yang dilakukan) tapi tidaklah terfikir.  Ya...... ringkasnya, apa yang aku laksanakan sama ada dalam P&P atau Ko-kurikulum (persatuan) adalah berlandaskan tema-tema tertentu.  Walaupun pada mulanya tema-tema itu aku wujudkan hanya untuk memotivasikan diri agar sentiasa berfikiran positif dan dapat memberikan sesuatu yang terbaik untuk anak-anak didik tetapi kini seolah-olah telah menjadi satu keperluan untuk aku menggunakan tema-tema tertentu dalam pelaksanaan aktiviti.


2000 - 2003 - Menjejak mutiara dirimba 
Tema ini diwujudkan ketika aku mula memikirkan dan merancang melaksanakan satu aktiviti persatuan yang mempunyai kelainan.  Lama juga berfikir dan mencari aktiviti yang sesuai.  Idea tercetus pada Januari 2001.  Aktiviti Eko-Kreatif.  Sesuai dengan persekitaran sekolah terletak dipedalaman dan dikelilingi alam semula jadi yang masih menghijau, belum tercemar.  Hasil aktiviti, telah tertubuh sebuah galeri persatuan untuk mempanmerkan semua produk yang dihasilkan.

2004 - 2005 - Never Ending Discovery.
Pelaksanaan aktiviti Eko-Kreatif telah menghasilkan beberapa kejayaan antaranya, menemui spesies kulat yang luar biasa (saiz dan bentuk)- dikenali sebagai "Raja Kulat", mencipta krim 'mutiara rimba' - sagu hati karnival sains dan teknologi JPN pertak 2002,  pengiktirafan Malaysia Book of Records (Kulat terbesar di Malaysia)- 2003, Liputan Majalah 3 dan tersiar pada 11 September 2004,  Lebih 20 pameran hasil produk kraf kulat (dalam dan luar) -  termasuk pameran yang di Cemar Duli oleh Tuanku Sultan Perak pada 12 Mei 2005, serta pekenan Tuanku Sultan pada 'raja Kulat' untuk di tempatkan di Galeri Sultan Azlan Shah. Dalam masa yang sama banyak lagi ciptaan (walaupun kecil) terhasil. 

 2006 - 2008 - Never give up.
Memang sedih kerana terpaksa 'berpisah' dengan 'raja kulat', tapi itulah kejayaan.  Tidak perlu give-up.  Usaha mesti diteruskan.  Memindahkan galeri dari bilik kelas ke bangunan bekas rumah guru yang telah tidak digunakan lagi. Dan sempena ulang tahun Tuanku Sultan yang ke 79, aku dianugerahkan dengan Darjah Kebesaran Negeri.  "Ahli Mahkota Perak - AMP".  Usaha meneruskan aktiviti eko-kreatif masih terus dijalankan.  Melaksanakan aktiviti eko-teroka dan eko-cipta untuk menambah banyak dan kepelbagaian bahan pameran di galeri.


2009 - 2010 - Look over your head. 
Tema mulai 2009 terpaksa diubah kerana Persatuan Kemahiran Hidup  "dicutikan".  Tiada persatuan bermakna tiada ahli dan tiada aktiviti.  Jadi kerja-kerja menyenggara galeri terpaksa dilakukan sendiri disamping sesekali dengan tenaga ehsan dari beberapa orang pelajar yang bersimpati.  Dalam pada itu, usaha memujuk agar diwujudkan semula persatuan dijalankan dari semasa ke semasa.  Terasa sesuatu juga tetapi terpaksalah "look over your head".  Terima walaupun tanpa tau sebab.

2011 - Menggapai angkasa, membidik kecemerlangan
Persatuan Kemahiran Hidup diwujudkan semula. Suntikan semangat tercetus kerana galeri telah dilawati oleh Tuan Pengarah Pelajaran Perak, Encik Rauhi bin Md. Isa seawal hari kedua sesi persekolahan 2011.   Sesuatu mesti dilakukan.  Untuk membina semula keruntuhan bukan mudah.  Penjenamaan semula perlu dilakukan.  Perlu ada kelainan lagi. Biar kecil tetapi bermotif.  Menjejak mutiara dirimba bukan mustahil, begitu juga menggapai angkasa.